Kembali ke Blog
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
YANG HARUS DILAKUKAN
HIKMAT HARI INI

Renungan
CHECK BEFORE YOU TRUST
08 May 2025
Niko Riansyah
Renungan
RENUNGAN INSPIRASI
Di tengah dunia yang dipenuhi hoaks dan opini menyesatkan, banyak orang justru menerima begitu saja setiap berita, informasi, dan perkataan orang lain tanpa menyaring dan menilai kebenarannya. Akhirnya mereka mengambil penilaian hingga keputusan yang salah, yang berujung pada penyesalan, kebingungan, dan konsekuensi yang merugikan diri sendiri bahkan orang banyak.
Pada bacaan Alkitab hari ini, kita diingatkan agar jangan menjadi orang yang bodoh, tak berpengalaman, mudah tertipu, dan mudah terpengaruh pada setiap perkataan. Tidak semua perkataan berasal dari sumber yang dapat dipercaya, dan tidak semua yang terdengar meyakinkan itu benar. Bahkan, perkataan yang terdengar rohani pun belum tentu sejalan dengan Firman Tuhan. Karena itu, kebijaksanaan dalam menerima perkataan sangatlah penting. Prinsip dalam Amsal 14:15 berlaku dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjaga kemurnian iman kita. Mereka yang mudah menerima dan menyetujui perkataan tanpa memverifikasi kebenaran, akan lebih rentan terjebak dan tertipu, misalnya tertipu investasi bodong, disesatkan pemahaman teologis yang keliru, atau menerima nasihat-nasihat duniawi yang meyakinkan. Sebaliknya, orang bijak akan berhati-hati, menguji segala sesuatu sebelum mempercayai atau bertindak berdasarkan perkataan orang lain, sekalipun berasal dari orang yang bereputasi baik. Sebagai orang percaya, kita memiliki Firman Tuhan sebagai pedoman kebenaran yang utama dalam hidup (Mazmur 119:105). Memahami dan merenungkannya dapat membantu kita untuk semakin mengenal pribadi Tuhan, sehingga kita memiliki dasar yang kokoh dalam memproses setiap perkataan yang kita dengar. Meminta hikmat dari Tuhan melalui doa juga penting untuk kita lakukan. Tuhan adalah sumber segala hikmat yang dengan murah hati memberikannya kepada siapa saja yang meminta dengan tulus (Yakobus 1:5). Saat kita dihadapkan dengan berbagai perkataan dari sesama manusia, hikmat Tuhan membantu mengetahui mana perkataan yang benar dan mana yang menyesatkan (Amsal 2:6). Sebab, sesuatu yang terdengar baik belum tentu benar, dan sesuatu yang terdengar buruk belum tentu salah. Oleh karena itu, marilah kita tetap berhati-hati, berpegang teguh pada kebenaran Tuhan, dan bersandar pada hikmat-Nya agar tidak terjebak hoaks, tipuan, dan opini menyesatkan. [SR]
Pada bacaan Alkitab hari ini, kita diingatkan agar jangan menjadi orang yang bodoh, tak berpengalaman, mudah tertipu, dan mudah terpengaruh pada setiap perkataan. Tidak semua perkataan berasal dari sumber yang dapat dipercaya, dan tidak semua yang terdengar meyakinkan itu benar. Bahkan, perkataan yang terdengar rohani pun belum tentu sejalan dengan Firman Tuhan. Karena itu, kebijaksanaan dalam menerima perkataan sangatlah penting. Prinsip dalam Amsal 14:15 berlaku dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjaga kemurnian iman kita. Mereka yang mudah menerima dan menyetujui perkataan tanpa memverifikasi kebenaran, akan lebih rentan terjebak dan tertipu, misalnya tertipu investasi bodong, disesatkan pemahaman teologis yang keliru, atau menerima nasihat-nasihat duniawi yang meyakinkan. Sebaliknya, orang bijak akan berhati-hati, menguji segala sesuatu sebelum mempercayai atau bertindak berdasarkan perkataan orang lain, sekalipun berasal dari orang yang bereputasi baik. Sebagai orang percaya, kita memiliki Firman Tuhan sebagai pedoman kebenaran yang utama dalam hidup (Mazmur 119:105). Memahami dan merenungkannya dapat membantu kita untuk semakin mengenal pribadi Tuhan, sehingga kita memiliki dasar yang kokoh dalam memproses setiap perkataan yang kita dengar. Meminta hikmat dari Tuhan melalui doa juga penting untuk kita lakukan. Tuhan adalah sumber segala hikmat yang dengan murah hati memberikannya kepada siapa saja yang meminta dengan tulus (Yakobus 1:5). Saat kita dihadapkan dengan berbagai perkataan dari sesama manusia, hikmat Tuhan membantu mengetahui mana perkataan yang benar dan mana yang menyesatkan (Amsal 2:6). Sebab, sesuatu yang terdengar baik belum tentu benar, dan sesuatu yang terdengar buruk belum tentu salah. Oleh karena itu, marilah kita tetap berhati-hati, berpegang teguh pada kebenaran Tuhan, dan bersandar pada hikmat-Nya agar tidak terjebak hoaks, tipuan, dan opini menyesatkan. [SR]
REFLEKSI DIRI
1. Mengapa kita harus bijak dalam menerima perkataan?
2. Bagaimana cara orang percaya dalam menerima perkataan orang lain?
2. Bagaimana cara orang percaya dalam menerima perkataan orang lain?
POKOK DOA
Tuhan Yesus, terima kasih atas peringatan-Mu yang menolongku lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Bimbing aku untuk semakin mengenal-Mu dan berikanlah hikmat agar dapat membedakan kebenaran dari kesesatan. Ajarku menjadi pribadi yang bijaksana dan tidak mudah terhasut pada kesesatan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Menguji setiap perkataan sebelum menerimanya, pertama-tama melalui firman Tuhan, melalui reputasi orang yang mengucapkannya, dan bukti-bukti lain yang mendukungnya.
HIKMAT HARI INI
Sesuatu yang terdengar baik belum tentu benar, dan sesuatu yang terdengar buruk belum tentu salah. Setiap perkataan tetap harus diuji dengan hikmat, berlandaskan Firman Tuhan.
Kategori
Artikel Terkait

YESUS GEMBALA YANG BAIK
08 May 2025

JESUS IS THE TRUE LIFE 2
08 May 2025